Ketika Rusia dan Amerika diam-diam mendarat di Bulan pada awal tahun
1950-an dengan wahana mereka sendiri, mereka telah menghabiskan malam
pertamanya di sana sebagai “tamu” dari Nazi di dasar bawah tanah mereka
di Bulan.”
…..”Reality Is An Illusion, Are You Ready To Escape?“…..
*
Nazi Moon Base, 70 Tahun Basis Jerman di Bulan 1942-2012 (Iron Sky the Movie 2012)
Jerman
dikabarkan sudah mendarat di Bulan lebih dulu, sekitar tahun 1942,
dengan memanfaatkan bentuk “piring terbang” yang lebih besar, mereka
menggunakan roket exoatmospheric dari jenis Miethe dan jenis Schriever.
Wahana antariksa Miethe berdiameter sekitar 15 – 50 meter, dan turbin
listrik Schriever Walter dirancang sebagai kendaraan eksplorasi
antarplanet.
Wahana ini memiliki diameter 60 meter, memiliki 10 tingkat kompartemen
untuk kru, dan setinggi 45 meter! Selamat datang di Alice in Saucerland!
Dalam penelitian yang luas, teori tentang kondisi fisik di Bulan telah
membuktikan pada bagian sisi gelap Bulan ada atmosfer, air dan vegetasi
dan bahwa manusia tidak perlu baju luar angkasa untuk berjalan di Bulan
. Sepasang jeans, sweter dan sendal sudah cukup.
Semuanya
yang telah NASA katakan kepada dunia tentang Bulan adalah sebuah
kebohongan dan hal itu dilakukan untuk menjaga ke-eksklusif-nya dari
pengaruhnya terhadap negara-negara dunia ketiga.
Semua kondisi fisik di Bulan membuatnya jauh lebih mudah untuk membangun
sebuah Moonbase (pangkalan di Bulan). Sejak hari pertama mereka
mendarat di Bulan, Jerman mulai “bosan” dan menggali (tunneling) di
bawah permukaan Bulan dan kemudian pada akhir perang telah ada basis
riset kecil Nazi di Bulan.
Tachyon energi dibuat untuk menggerakkan wahana berbentuk UFO dari jenis
Haunebu-1 dan Haunebu-2 yang telah digunakan setelah tahun 1944 untuk
mengangkut orang, perlengkapan dan robot pertama ke situs konstruksi di
Bulan.
Ketika
Rusia dan Amerika diam-diam bersama-sama mendarat di Bulan pada tahun
lima puluhan awal dengan wahana mereka sendiri, mereka telah
menghabiskan malam pertamanya di sana sebagai “tamu” dari Nazi di dasar
bawah tanah mereka di Bulan.
Pada tahun enam puluhan, pangkalan Uni Soviet-Amerika telah dibangun di
Bulan, yang isunya sekarang memiliki populasi sekitar 40.000 orang.
Setelah berakhirnya perang di bulan Mei 1945, Jerman terus melakukan
riset antariksa mereka di Kutub Selatan bulan sebagai koloni mereka, Neu
Schwabenland. Saya telah menemukan foto ruang bawah tanah pusat mereka
kontrol disitu.
KERJASAMA MILITER JERMAN-JEPANG R & D:
Menurut Renato Vesco lagi, Jerman berbagi banyak kemajuan dalam persenjataan dengan sekutu mereka, Italia selama perang.
Di fasilitas eksperimental Fiat di danau Garda La, fasilitas yang pantas
untuk nama Hermann Goering, orang-orang Italia bereksperimen dengan
berbagai senjata canggih, roket dan pesawat terbang yang dibuat di
Jerman.
Dalam cara yang sama, Jerman juga terus bekerjasama dengan militer Jepang dan memasok senjata canggih mereka.
Sebagai contoh misalnya, foto salinan dari versi berawak dari rudal V-1
Reichenberg yang diproduksi di Jepang oleh Mitsubishi. Pesawat tempur
terbaik dunia – “the push-pull twin propeller Domier-335″ telah
diduplikasi oleh Kawashima.
Seorang
teman dari Jepang di Los Angeles terkait dengan cerita ayah temannya
yang bekerja sebagai teknisi di sebuah biro penelitian pesawat di
Jepang selama perang.
Pada bulan Juli 1945, dua setengah bulan setelah perang berakhir di
Jerman, sebuah kapal selam transportasi besar Jerman dibawa ke Jepang
yang mengangkut penemuan teknologi militer terbaru dari Jerman yaitu dua
mesin terbang tanpa sayap dan tanpa baling-baling.
Lalu tim R & D Jepang menempatkan dan merangkai mesin bersama-sama,
mengikuti sesuai petunjuk dari Jerman. Hasilnya, sesuatu benda bermesin
yang sangat aneh telah berdiri dan ada di depan mereka para teknisi
Jepang, yaitu sebuah perangkat berbentuk piring bola terbang tanpa sayap
atau baling-baling, bahkan para teknisi tak ada yang tahu bagaimana
benda tersebut bekerja.
Lalu bahan bakar dimasukkan, tombol start dari mesin tanpa awak tersebut
ditekan dan tiba-tiba …. menghilang! Menyisakan gemuruh dan tanpa api
di langit! Wow!
Hingga kini tim Jepang tidak pernah melihatnya lagi. Lalu para insinyur
saat itu begitu takut oleh kekuatan tak terduga dari mesin. Lalu mereka
segera menghancurkan mesin prototipe kedua dengan dinamit dan memilih
untuk melupakan seluruh kejadian tersebut!
Menurut
penulis film dokumenter “bawah tanah” Jerman dari masyarakat Thule,
wahana UFO Jerman jenis Haunibu-3 berdiameter 74 meter dipilih untuk
misi paling berani sepanjang abad, yaitu melakukan perjalanan ke planet
Mars.
Wahana antariksa berbentuk piring, memiliki mesin “Andromeda tachyon
drives” dan dipersenjatai dengan empat menara pistol kaliber triple tipe
angkatan laut yang besar (tiga buah dengan posisi terbalik, ada
dibawah dan melekat pada bagian bawah pesawat, dan keempat dibagian
atas kompartemen kru).
Seorang pilot relawan bunuh diri Jerman dan Jepang dipilih, karena semua
orang tahu bahwa perjalanan ini adalah perjalanan satu arah dan takkan
kembali (no return).
Intensitas besar elektro-magnetogravitic dan kualitas rendah dari paduan
logam yang digunakan membuat elemen struktural dari drive menyebabkan
logam “kelelahan” dan menjadi sangat rapuh setelah hanya beberapa bulan
digunakan. Penerbangan ke Mars dimulai dengan keberangkatan dari
Jerman satu bulan sebelum perang berakhir, yaitu pada bulan April 1945.
Kemungkinan misi ini membutuhkan kru yang besar, berjumlah ratusan,
karena tingkat rendah otomatisasi dan kontrol elektronik di dalam piring
terbang tersebut.
Sebagian besar sistem wahana harus dioperasikan dengan banyak krew
seperti ini karena mirip kapal U-Boat diwaktu itu, secara manual. Karena
“drive tachyon” struktural dapat melemah dan tidak dapat selalu
bekerja dengan kekuatan penuh sepanjang waktu. Dengan begitu untuk
menyelesaikan perjalanan ke Mars memakan waktu hampir 8 bulan.
Pada saat awal menuju Mars, mungkin wahana menggunakan medan kuat dekat
gravitasi Bumi, setelah itu pesawat akan “meluncur” selama 8 bulan
diorbit elips menuju ke Mars dengan cara mesin utama dimatikan.
Kemudian perjalanan ke Mars oleh Soviet bersama Amerika di tahun 1952
dan oleh wahana Vatikan dari proyek Marconi yang berasal dari Argentina
pada tahun 1956 mencapai Mars hanya dalam 2 – 3 hari, karena mesin
mereka bekerja selama penerbangan keseluruhan: percepatan mesin pada
paruh pertama dan melambat di kedua paruh waktunya.
Konverter Kohler yang lebih kecil mungkin digunakan untuk sistem daya
dan pendukung kehidupan di dalam wahana. Saya tidak memiliki informasi
apapun pada saat ini mengenai kemampuan gravitasi buatan di dalam
pesawat, tapi itu bisa saja dengan mudah dilakukan dengan mesin
anti-gravitasi kapal besar.
Setelah mendarat, wahana piring terbang itu hampir menabrak, lalu cawan
itu berhenti, merusak mesin lalu dapat diperbaikli lagi, tetapi
menyelamatkan kru. Itu terjadi di pertengahan Januari 1946.
Pendaratan
tak sempurna di Mars bukan hanya karena mesin tachyon lumpuh, tapi itu
juga karena medan gravitasi yang lebih kecil di Mars menghasilkan daya
yang lebih kecil untuk mesin tachyon, dan juga karena atmosfer tipis
di Mars, yang tidak bisa digunakan secara efektif untuk melalui udara
sebagai layaknya atmosfer Bumi biasanya.
Wahana ini berbentuk “piring terbang raksasa”, bentuk yang sangat
efisien sebagai rem udara, ketika masuk ke atmosfer dengan “section
perpendicular to the trajectory of descent” yang bagian garis
lintasannya turun menuju ke permukaan planet Mars.
Satu pertanyaan, bahwa bagaimana Jerman mampu me”regenerasi” udara di dalam pesawat selama 8 bulan untuk kru yang lumayan besar?
Cukup mungkin mereka menggunakan sistem mendukung kehidupan canggih,
dikembangkan pada awalnya untuk lebih besar dengan “turbin Walter” dan
teknologi kapal selam bebas energi yang menjelajah lautan tanpa muncul
kepermukaan air (resurfacing).
Pesan radio berikut campuran berita lainnya diterima oleh pusat ruang
kontrol Jerman bawah tanah di Neu Schwabenland dan juga oleh basis
penelitian mereka di Bulan.
Terbang pertama tahun 1939 dan telah melalui 52 test flight!
Sumber :
KASKUS